Kenapa Posisi Stir Mobil untuk Indonesia Ada di Sebelah Kanan_Foto: Mobil dengan Posisi Setir di Sebelah Kanan

Tribun Otomotif – Bagi pengemudi di Indonesia, posisi stir mobil di sebelah kanan dengan jalur kendaraan di sisi kiri jalan sudah menjadi pemandangan biasa. Namun, menariknya banyak orang masih menyebutnya dengan istilah “setir kiri”, padahal yang dimaksud sebenarnya adalah arah lajur kiri (left-hand traffic), bukan posisi setir mobil. Pertanyaan yang sering muncul adalah kenapa Indonesia menganut sistem kemudi kanan dengan jalur kiri? Mari kita bahas sejarah, alasan praktis, dan dampaknya hingga saat ini.

Sejarah Awal Pengaruh Kolonial Belanda

Untuk memahami mengapa posisi stir mobil di Indonesia berada di kanan, kita harus melihat kembali ke masa kolonial. Pada abad ke-17 hingga awal 20, Belanda menjajah Indonesia dan menerapkan aturan lalu lintas yang serupa dengan negaranya. Belanda sendiri pada awalnya mengikuti sistem Inggris yang menggunakan jalur kiri untuk berkendara, meskipun akhirnya Belanda modern beralih ke jalur kanan. Selama masa kolonial, kebiasaan berkendara di kiri sudah tertanam kuat di wilayah Hindia Belanda (Indonesia). Ketika Indonesia merdeka, sistem ini tidak diubah karena sudah menjadi kebiasaan nasional dan infrastruktur jalan pun dibangun mengikuti pola jalur kiri.

Kenapa Posisi Stir Mobil untuk Indonesia Ada di Sebelah Kanan?
Foto: Mobil dengan Posisi Stir Sebelah Kanan

Pengaruh Inggris dan Sejarah Berkuda

Sebelum mobil ditemukan, aturan lalu lintas kiri sebenarnya sudah digunakan di berbagai negara. Pada masa kerajaan dan kolonial, para kesatria dan prajurit di Eropa membawa pedang di tangan kanan. Berkendara di sisi kiri jalan membuat mereka lebih siap untuk bertahan atau menyerang lawan yang datang dari arah berlawanan. Kebiasaan ini menyebar ke negara-negara jajahan Inggris seperti India, Malaysia, Australia, hingga Jepang. Indonesia yang pernah dipengaruhi sistem kolonial Eropa juga mewarisi aturan serupa.

Posisi Stir Mobil di Sebelah Kanan untuk Jalur Kiri

Karena Indonesia menganut sistem jalur kiri (left-hand traffic), otomatis posisi kemudi berada di sebelah kanan. Tujuannya adalah untuk daya visibilitas yang lebih baik. Pengemudi bisa lebih mudah melihat kendaraan dari arah berlawanan, terutama saat menyalip. Selain itu, posisi setir di kanan memudahkan pengemudi menjaga jarak sisi kiri mobil dengan trotoar atau bahu jalan. Keseragaman dengan Negara Tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand juga menggunakan jalur kiri sehingga memudahkan pengendara lintas negara.

Perbedaan dengan Negara Jalur Kanan

Sebagian besar negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis, menggunakan jalur kanan (right-hand traffic) dengan posisi setir di kiri. Sistem ini mulai populer setelah era Napoleon di Prancis, di mana pasukan dan kereta kuda lebih nyaman bergerak di jalur kanan. Ketika Amerika berkembang dengan mobil-mobil massal seperti Ford, aturan jalur kanan semakin dominan secara global. Indonesia tetap bertahan dengan jalur kiri karena alasan historis dan praktis, meskipun kini mayoritas negara dunia (sekitar 65%) menggunakan jalur kanan.

Dikarenakan faktor ekonomi dan infrastruktur, akhirnya pemerintah setempat mengubah arah lalu lintas dari kiri ke kanan meski itu bukan perkara mudah. Selain memakan biaya besar karena semua rambu, marka jalan, dan desain kendaraan harus diubah. Sebagian besar mobil di Indonesia diimpor atau diproduksi dengan setir kanan sesuai standar negara seperti Jepang dan Inggris. Selain itu, mengubah arah berkendara akan memerlukan waktu panjang dan berisiko menimbulkan kecelakaan. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah mempertahankan sistem kemudi kanan demi efisiensi dan keselamatan.

Kenapa Posisi Stir Mobil untuk Indonesia Ada di Sebelah Kanan?
Foto: Mobil dengan Posisi Stir Sebelah Kiri

Keuntungan Sistem Stir Mobil Kanan di Indonesia

Menggunakan setir kanan di negara dengan jalur kiri ternyata memiliki beberapa keuntungan praktis:

  • Lebih Aman Saat Menyalip (Pengemudi memiliki pandangan yang lebih jelas ke arah depan).
  • Transportasi Publik Lebih Efisien (Pintu keluar bus dan angkutan umum yang berada di sisi kiri langsung menghadap trotoar).
  • Keseragaman Regional (Memudahkan perdagangan dan perjalanan lintas negara ASEAN yang sebagian besar menggunakan aturan yang sama).

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menganut sistem ini. Beberapa negara lain yang juga menggunakan jalur kiri dengan setir kanan. Misalnya seperti di Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, India, Inggris, dan beberapa bekas koloninya Kesamaan ini memudahkan impor kendaraan dan pergerakan internasional, khususnya untuk mobil-mobil buatan Jepang yang memang dominan di pasar Asia.

Warisan Sejarah Panjang di Dunia Otomotif

Posisi stir mobil di sebelah kanan di Indonesia bukan keputusan tanpa alasan, melainkan hasil dari sejarah kolonial Belanda, pengaruh Inggris, dan kebiasaan berkendara yang sudah tertanam sejak lama. Faktor keamanan, keseragaman dengan negara tetangga, serta pertimbangan ekonomi membuat Indonesia tetap mempertahankan sistem jalur kiri. Jadi, setiap kali kamu mengemudi dan melihat setir di kanan, ingatlah bahwa itu bukan hanya soal kebiasaan, tapi juga warisan sejarah panjang yang membentuk cara kita berkendara hingga hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: You can't continue this action because it is blocked by Cloudflare