Tribun Otomotif – Baterai Mobil Listrik menjadi jantung utama dari setiap kendaraan listrik modern. Rata-rata, umur Baterai Mobil Listrik berkisar antara 10 hingga 15 tahun, atau setara dengan jarak tempuh 200.000 kilometer. Namun, angka tersebut bukanlah batas mutlak. Dengan perawatan yang tepat, umur baterai dapat bertahan lebih lama. Jenis baterai yang digunakan umumnya Lithium-ion menjadi faktor penting, karena memiliki kepadatan energi tinggi dan efisiensi pengisian daya yang baik. Beberapa produsen kini juga beralih ke teknologi Lithium Ferro-Phosphate (LFP), yang dikenal lebih tahan lama dengan siklus hidup hingga 2.500 kali pengisian penuh.
Selain jenisnya, pola penggunaan dan kondisi lingkungan juga memengaruhi daya tahan baterai. Mobil yang sering digunakan di daerah bersuhu ekstrem, baik panas maupun dingin, akan mengalami degradasi baterai lebih cepat dibandingkan mobil yang beroperasi di iklim stabil.

Faktor yang Memengaruhi Umur Baterai Mobil Listrik
Faktor terbesar dalam menjaga umur panjang Baterai Mobil Listrik adalah kebiasaan pengisian daya. Penggunaan agresif dan pengisian hingga 100% secara terus-menerus bisa mempercepat penurunan kapasitas. Idealnya, pengisian daya dilakukan antara 20% hingga 80% untuk menjaga keseimbangan sel baterai.
Selain itu, frekuensi pengisian juga berperan. Rata-rata baterai memiliki 1.000 hingga 2.000 siklus pengisian penuh sebelum performanya menurun signifikan. Karena itu, penting untuk tidak membiarkan mobil listrik benar-benar kehabisan daya atau terlalu sering diisi dalam waktu singkat. Produsen biasanya memberikan garansi baterai hingga 8 tahun atau 160.000 km sebagai indikasi keandalan produk mereka.

Penurunan Kapasitas, Hal yang Wajar
Penurunan kapasitas Baterai Mobil Listrik adalah hal yang alami dan bertahap. Setelah 8 hingga 10 tahun penggunaan, baterai umumnya masih memiliki kapasitas antara 80% hingga 90% dari kondisi awal. Artinya, meskipun daya jangkau mobil sedikit berkurang, kendaraan tetap dapat berfungsi dengan baik. Teknologi manajemen baterai (Battery Management System/BMS) pada mobil modern juga membantu memperpanjang usia pakai dengan menjaga suhu dan arus pengisian tetap stabil.

Biaya dan Tips Merawat Agar Tetap Awet
Mengganti baterai mobil listrik bisa menjadi pengeluaran besar, karena harganya masih tinggi dan bergantung pada kapasitas. Namun, biaya pengisian dayanya tergolong hemat. Di rumah, tarif listrik untuk mobil listrik berkisar antara Rp1.445 hingga Rp1.700 per kWh. Sedangkan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), tarifnya bisa mencapai Rp2.466 per kWh, dengan tambahan biaya untuk fast charging atau ultra-fast charging.
Untuk memperpanjang umur baterai, hindari paparan panas langsung, jangan biarkan mobil parkir dengan daya 0%, serta biasakan mengisi daya secara stabil di rumah. Dengan pola perawatan seperti ini, Baterai Mobil Listrik bukan hanya bisa bertahan hingga 15 tahun, tetapi juga memberikan performa yang konsisten sepanjang masa pakainya.