Tribun Otomotif – Bugatti kembali membuat gebrakan besar di dunia otomotif melalui hypercar terbarunya yang diberi nama Tourbillon. Mobil ini tidak hanya sekadar simbol kemewahan, tetapi juga representasi dari rekayasa teknik tingkat tinggi. Namun, yang membuat banyak pecinta otomotif terheran-heran adalah fakta bahwa Bugatti hanya memproduksinya sebanyak 250 unit untuk seluruh dunia. Jumlah ini tentu sangat terbatas, apalagi mengingat permintaan untuk hypercar selalu tinggi di kalangan kolektor dan penggemar supercar eksotis.
Filosofi Eksklusivitas Khas Bugatti
Sejak lama, Bugatti dikenal bukan hanya sebagai pembuat mobil cepat, tetapi juga sebagai pencipta karya seni dalam bentuk kendaraan. Filosofi yang dipegang Bugatti adalah “rarest of the rare”, yaitu membuat sesuatu yang tidak sekadar mewah, tetapi juga sulit dimiliki oleh sembarang orang. Dengan membatasi jumlah unit hanya 250, Bugatti memastikan bahwa setiap Tourbillon bukan sekadar kendaraan, melainkan investasi eksklusif yang nilainya bisa terus meningkat seiring waktu.
Hypercar Bugatti Tourbillon dibangun dengan pendekatan teknologi yang ekstrem. Hypercar ini hadir dengan mesin V16 naturally aspirated 8.3 liter yang digabungkan dengan tiga motor listrik. Kombinasi ini menghasilkan tenaga luar biasa, yakni 1.800 hp. Teknologi yang digunakan di Tourbillon tidak hanya fokus pada kecepatan, tetapi juga efisiensi dan pengalaman berkendara yang halus. Penggunaan material serat karbon, titanium, serta detail interior yang menyerupai mekanisme jam tangan tourbillon mewah menjadikannya sebagai perpaduan antara mesin, seni, dan sains.

Identitas Bugatti Tourbillon Sebagai Hypercar Ultra-Langka
Bugatti selalu menempatkan dirinya di atas supercar “biasa” seperti Ferrari atau Lamborghini. Mereka ingin membangun image bahwa kepemilikan Bugatti adalah simbol dari status tertinggi dalam dunia otomotif. Jika diproduksi dalam jumlah ribuan unit, maka nilai eksklusivitas itu akan berkurang. Dengan membatasi hingga 250 unit, Bugatti memastikan bahwa Tourbillon tetap berada di kasta paling tinggi dan menjadi barang buruan kolektor kelas dunia.
Ada juga pertimbangan ekonomi yang tidak bisa diabaikan. Dengan produksi terbatas, harga jual Tourbillon bisa dipertahankan sangat tinggi. Bugatti tahu bahwa hypercar seperti ini bukanlah produk yang ditujukan untuk pasar massal. Target mereka adalah miliarder, kolektor otomotif, hingga keluarga kerajaan. Selain itu, dengan jumlah terbatas, pemilik Tourbillon bisa merasa aman bahwa nilai mobilnya tidak akan jatuh seiring waktu. Bahkan, besar kemungkinan nilainya meningkat layaknya karya seni klasik atau arloji tourbillon yang langka.

Tradisi Membatasi Jumlah Produksi dari Bugatti
Jika kita menengok ke belakang, Bugatti memang selalu punya tradisi produksi terbatas. Contohnya, mobil Bugatti Veyron hanya dibuat sekitar 450 unit. Lalu untuk varian Bugatti Chiron juga hanya diproduksi sebanyak 500 unit. Versi spesial seperti Divo atau La Voiture Noire bahkan lebih ekstrem dengan jumlah sangat terbatas. Dengan begitu, Tourbillon hanya melanjutkan tradisi Bugatti dalam menjaga brand-nya tetap eksklusif dan langka. Selain eksklusivitas, yang membuat Tourbillon jadi bahan perbincangan adalah performanya yang mengesankan:
- Tenaga Total 1.800 hp (1.000 hp dari mesin V16, 800 hp dari motor listrik).
- 0–100 km/jam kurang dari 2,0 detik.
- 0–300 km/jam hanya dalam 10 detik.
- Kecepatan Maksimal dikunci pada 445 km/jam.
- Jarak Tempuh Mode Listrik sekitar 60 km (cukup mengejutkan untuk sebuah hypercar).
Dengan spesifikasi seperti ini, Hypercar Bugatti Tourbillon bukan hanya sekadar hypercar cepat, tapi juga bisa dianggap sebagai mobil masa depan yang memadukan brutal power dengan elektrifikasi modern.

Harga Hypercar Bugatti Tourbillon: Simbol Prestise dan Keabadian
Harga resmi Bugatti Tourbillon dipatok sekitar 3,8 juta dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp62 miliar (kurs 2025). Itu pun hanya harga dasar, belum termasuk personalisasi tambahan yang biasanya bisa menambah biaya hingga miliaran rupiah lagi. Bagi orang biasa, angka ini terdengar mustahil. Namun, bagi target pasar Bugatti, harga fantastis tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri, karena kepemilikan Tourbillon bukan hanya soal mobil, melainkan simbol prestise dan investasi jangka panjang.

Hanya 250 unit Hypercar Bugatti Tourbillon yang akan mengaspal di dunia. Alasan di balik angka ini bukan sekadar keterbatasan produksi, melainkan strategi matang yang menyatukan eksklusivitas, kompleksitas teknologi, performa ekstrem, serta filosofi kemewahan. Bagi orang biasa, Tourbillon mungkin hanyalah mobil yang tak tersentuh. Namun, bagi para kolektor, memiliki Tourbillon berarti menguasai sebuah mahakarya hidup yang nilainya akan bertahan dan bahkan terus meningkat di masa depan.