Tribun Otomotif – Oli Encer Bikin Boros sering menjadi topik hangat di kalangan pengguna motor matic. Banyak pengendara percaya bahwa oli dengan viskositas rendah akan membuat mesin cepat panas dan boros bahan bakar. Namun, anggapan itu ternyata keliru. Faktanya, oli encer justru memiliki keunggulan dalam memperlancar sirkulasi pelumasan, terutama saat mesin baru dinyalakan atau ketika motor digunakan di kondisi lalu lintas padat.
Oli dengan tingkat kekentalan rendah seperti 10W-30 dirancang untuk membantu mesin bekerja lebih efisien. Dengan pelumasan yang cepat, gesekan antar komponen berkurang sehingga tenaga tidak terbuang percuma. Jadi, bukan oli encer yang bikin boros, melainkan pemilihan jenis oli yang tidak sesuai dengan karakter mesin dan kondisi pemakaian.

Oli Kental Belum Tentu Lebih Baik, dan Mitos Oli Encer Bikin Boros Harus Diluruskan
Selain mitos Oli Encer Bikin Boros, masih banyak pengguna motor matic yang menganggap semakin kental oli, maka semakin baik performa mesin. Faktanya, tidak selalu demikian. Oli dengan kekentalan tinggi seperti 20W-50 justru bisa memperlambat aliran pelumasan di mesin matic modern yang berputar cepat. Akibatnya, pendinginan mesin tidak maksimal dan tenaga motor terasa berat.
Setiap pabrikan motor matic sudah menentukan standar oli terbaik untuk produknya. Biasanya, kisaran 10W-30 hingga 10W-40 dianggap paling ideal untuk menjaga performa mesin tetap optimal tanpa menimbulkan gesekan berlebih.

Jangan Tunggu 5.000 Kilometer untuk Ganti Oli, Apalagi Percaya Mitos Oli Encer Bikin Boros
Sebagian pengendara juga percaya bahwa oli baru bisa bertahan hingga 5.000 kilometer. Padahal, interval penggantian oli bergantung pada kondisi penggunaan. Untuk motor matic yang digunakan harian, sebaiknya oli diganti setiap 2.000–2.500 kilometer. Apalagi jika sering terjebak macet atau menempuh jarak pendek, suhu mesin akan lebih cepat naik dan kualitas oli menurun.
Oli yang terlambat diganti bisa kehilangan fungsi pelumasan dan membuat komponen mesin cepat aus. Maka dari itu, disiplin mengganti oli adalah langkah sederhana untuk menjaga performa tetap prima.

Tak Semua Oli Cocok untuk Motor Matic
Kesalahpahaman lain yang perlu diluruskan adalah anggapan bahwa semua jenis oli bisa digunakan pada motor matic. Nyatanya, motor matic menggunakan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) yang memerlukan jenis oli khusus. Pilihlah oli dengan kode JASO MB, bukan JASO MA seperti pada motor manual.
Oli JASO MB memiliki tingkat gesekan rendah yang membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menjaga akselerasi tetap halus. Sementara itu, oli JASO MA memiliki karakteristik lebih lengket yang bisa menghambat kinerja CVT bila digunakan pada motor matic.
Pilih Berdasarkan Data, Bukan Mitos
Kini sudah jelas bahwa mitos Oli Encer Bikin Boros tidak sepenuhnya benar. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan mesin, membaca spesifikasi oli, dan mengikuti panduan dari pabrikan. Oli yang tepat tidak hanya menjaga mesin tetap awet, tetapi juga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.