Blog

  • Kecil tapi Canggih! Mitsubishi Delica 2025 Hadir dengan Interior Digital dan Mode Berkendara Lengkap

    Kecil tapi Canggih! Mitsubishi Delica 2025 Hadir dengan Interior Digital dan Mode Berkendara Lengkap

    Tribun Otomotif – Mitsubishi Delica 2025 hadir sebagai versi terbaru dari lini legendaris Delica, kali ini dalam bentuk kei car yang diberi nama Delica Mini. Mobil mungil ini resmi diluncurkan di Jepang dan langsung mencuri perhatian dengan tampilan modern berpadu gaya SUV kompak khas Mitsubishi. Meski berukuran kecil, Mitsubishi Delica 2025 tetap membawa identitas tangguh yang menjadi ciri khas keluarga Delica selama puluhan tahun.

    Dimensinya memenuhi regulasi kei car Jepang, dengan panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Bentuknya yang tinggi memberikan kesan lapang di kabin, sementara jarak sumbu roda 2.495 mm menjamin stabilitas berkendara di berbagai kondisi jalan perkotaan Jepang.

    Mitsubishi Delica 2025 Hadir dengan Interior Digital

    Mesin 659cc dengan Pilihan Turbo dan Penggerak AWD Pada Mitsubishi Delica 2025

    Untuk dapur pacu, Mitsubishi Delica 2025 dibekali dua varian mesin bensin 659cc pilihan turbo dan non-turbo. Versi turbo mampu menghasilkan tenaga 64 PS dan torsi 100 Nm, sementara versi non-turbo menghasilkan 52 PS dengan torsi 60 Nm. Keduanya dipasangkan dengan transmisi CVT yang halus dan efisien.

    Menariknya, Mitsubishi tetap menyediakan opsi penggerak roda depan (FWD) dan all-wheel drive (AWD). Menjadikannya salah satu kei car yang cukup tangguh di kelasnya. Kombinasi ini memberi fleksibilitas tinggi bagi pengemudi yang sering melintasi jalan berliku atau kondisi cuaca ekstrem seperti salju.

    Mitsubishi Delica 2025 Hadir dengan Interior Digital

    Interior Digital dan Fitur Lengkap

    Bagian kabin menjadi daya tarik utama Delica 2025. Interiornya kini tampil futuristik dengan panel instrumen digital 7 inci serta sistem hiburan berlayar sentuh 12,3 inci di tengah dasbor.

    Desain kontrol AC baru memberikan akses cepat ke lima mode berkendara: Power, Normal, Eco, Gravel, dan Snow. Fitur ini membuat pengendara dapat menyesuaikan karakter mobil sesuai kondisi jalan, menjadikan Delica Mini nyaman untuk penggunaan harian maupun perjalanan luar kota.

    Mitsubishi Delica 2025 Hadir dengan Interior Digital

    Harga dan Ketersediaan di Pasar

    Di Jepang, Mitsubishi Delica 2025 dijual dengan harga mulai 195 hingga 295 juta yen, atau setara dengan Rp 215 juta – Rp 325 juta (kurs Rp 110,4 per yen). Sayangnya, model ini tidak dijual di Indonesia, karena produksi Delica untuk pasar lokal telah dihentikan beberapa tahun lalu.

    Masyarakat Indonesia yang ingin memiliki Delica kini hanya bisa mencari unit bekas dari generasi sebelumnya, yang masih dibanderol di kisaran Rp 436 – 457 juta.

    Dengan segala pembaruan desain, fitur digital, serta performa mesin kecil yang efisien. Mitsubishi Delica 2025 membuktikan bahwa mobil mungil pun bisa tampil tangguh, canggih, dan tetap fungsional. Sebuah kei car yang memadukan kepraktisan perkotaan dengan semangat petualangan khas Mitsubishi.

    Baca Juga: Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV di Jalanan Kota
  • Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV di Jalanan Kota

    Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV di Jalanan Kota

    Tribun Otomotif – Dalam perdebatan otomotif masa kini, topik Bensin vs Listrik semakin menarik perhatian publik. Bensin vs Listrik bukan sekadar soal bahan bakar, tetapi juga tentang karakter, performa, dan efisiensi penggunaan kendaraan di jalanan modern. Dua contoh mobil yang sering dibandingkan adalah Suzuki Karimun Wagon R dan Wuling New Air EV, masing-masing mewakili dua dunia yang berbeda mesin konvensional dan tenaga listrik murni.

    Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV

    Bensin vs Listrik: Dua Dunia, Dua Karakter

    Pertarungan Bensin vs Listrik terasa jelas ketika kita menilik dua model ini. Suzuki Karimun Wagon R dikenal sebagai mobil mungil irit dengan mesin bensin 998 cc tiga silinder yang mampu menghasilkan tenaga sekitar 67 hp. Sementara itu, Wuling New Air EV tampil dengan motor listrik bertenaga 30 kW (sekitar 40 hp) dan torsi instan 110 Nm, menjadikannya lincah di kecepatan rendah.

    Meski begitu, perbedaan karakter keduanya sangat mencolok. Karimun lebih cocok untuk pengguna yang mencari fleksibilitas tinggi bisa digunakan di dalam kota maupun di jalan tol. Sebaliknya, Air EV dirancang untuk efisiensi dan ramah lingkungan, ideal bagi pengemudi yang lebih sering melintasi jalan perkotaan dengan kecepatan sedang.

    Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV

    Top Speed Bensin vs Listrik: Siapa yang Lebih Gesit?

    Dalam adu kecepatan, Suzuki Karimun Wagon R unggul dengan top speed sekitar 145 km/jam, berdasarkan data spesifikasi global. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Wuling Air EV yang hanya mampu menembus 100 km/jam. Artinya, bagi pengemudi yang kerap melaju di jalan tol atau memerlukan tenaga ekstra, Karimun jelas lebih tangguh.

    Namun, Air EV bukan tanpa kelebihan. Dengan kecepatan maksimum yang dibatasi, mobil ini lebih stabil dan efisien di area perkotaan. Selain itu, torsi instan dari motor listrik membuat akselerasinya tetap responsif di kecepatan rendah hingga menengah.

    Bensin vs Listrik! Adu Performa Suzuki Karimun dan Wuling Air EV

    Efisiensi dan Biaya Operasional

    Selain performa, Bensin vs Listrik juga menyangkut efisiensi dan biaya harian. Karimun, sebagai mobil bensin, masih bergantung pada bahan bakar minyak dan perawatan mesin konvensional. Di sisi lain, Wuling Air EV menawarkan biaya pengisian listrik yang jauh lebih murah dan minim perawatan karena tidak memiliki sistem pembakaran internal.

    Secara jangka panjang, pengguna Air EV dapat menghemat biaya operasional, terutama untuk penggunaan dalam kota. Namun, ketersediaan infrastruktur pengisian listrik masih menjadi tantangan di beberapa wilayah.

    Pilihan Sesuai Kebutuhan

    Dari hasil perbandingan, terlihat jelas bahwa Suzuki Karimun Wagon R unggul dalam hal kecepatan maksimum dan fleksibilitas penggunaan di berbagai kondisi jalan. Sedangkan Wuling New Air EV menonjol dari sisi efisiensi energi, kenyamanan berkendara di perkotaan, dan ramah lingkungan.

    Pada akhirnya, pilihan antara Bensin vs Listrik kembali pada kebutuhan masing-masing pengendara. Jika Anda sering bepergian jauh atau membutuhkan kecepatan tinggi, Karimun adalah opsi yang ideal. Namun, bila Anda lebih fokus pada mobilitas harian yang praktis, efisien, dan bebas emisi, Wuling Air EV adalah langkah nyata menuju masa depan berkendara yang lebih hijau.

    Baca Juga: MINI Cooper S 2025: Perpaduan Ikonik antara Nostalgia dan Teknologi Modern
  • Knalpot Motor Berasap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

    Knalpot Motor Berasap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

    Tribun Otomotif – Motor Berasap Putih sering kali membuat pengendara panik, apalagi jika asapnya cukup tebal dan terus keluar dari knalpot. Namun, kondisi ini bukan tanpa sebab. Biasanya, asap putih menandakan adanya masalah pada sistem pembakaran mesin, seperti kebocoran oli atau kerusakan pada komponen dalam silinder. Jika dibiarkan, Motor Berasap Putih bisa berujung pada penurunan performa, boros bahan bakar, bahkan kerusakan mesin permanen. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik munculnya asap putih tersebut sebelum terlambat memperbaikinya.

    Motor Berasap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

    Penyebab Umum Motor Berasap Putih

    Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan knalpot mengeluarkan asap putih. Yang paling sering adalah oli mesin yang masuk ke ruang bakar. Hal ini terjadi karena ring piston atau seal klep aus, sehingga oli ikut terbakar bersama bahan bakar. Selain itu, piston atau dinding silinder yang aus juga bisa menjadi penyebab oli merembes ke ruang pembakaran.
    Tidak hanya itu, kondensasi air juga bisa memunculkan asap putih tipis, terutama saat pagi hari ketika motor pertama kali dinyalakan. Ini hal wajar dan biasanya hilang setelah mesin mencapai suhu optimal. Namun, jika asap terus muncul, bisa jadi masalahnya lebih serius. Penggunaan oli dengan viskositas yang tidak sesuai juga dapat memicu pembakaran tidak sempurna, menimbulkan asap putih dengan bau khas oli terbakar.

    Motor Berasap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

    Cara Mencegah dan Mengatasi Asap Putih

    Untuk mencegah Motor Berasap Putih, langkah pertama adalah melakukan servis rutin di bengkel terpercaya. Pemeriksaan komponen seperti ring piston, seal klep, dan ruang bakar penting untuk memastikan tidak ada kebocoran oli. Gunakan oli mesin sesuai rekomendasi pabrikan, karena oli yang terlalu encer atau kualitas rendah lebih mudah merembes ke ruang bakar.
    Selain itu, hindari overheating dengan selalu memperhatikan sistem pendinginan mesin, terutama untuk motor berpendingin cairan. Jangan lupa memanaskan motor secara wajar, cukup 1–2 menit saja agar oli bersirkulasi sempurna tanpa menyebabkan kondensasi berlebihan pada knalpot.

    Motor Berasap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

    Rawat Motor, Hindari Asap Putih

    Motor Berasap Putih bukan sekadar gangguan visual, melainkan sinyal bahwa ada masalah dalam mesin yang perlu segera ditangani. Dengan perawatan yang rutin, penggunaan oli berkualitas, serta cara mengemudi yang benar, kamu bisa mencegah masalah ini muncul di kemudian hari. Jika gejala asap putih tidak kunjung hilang, sebaiknya segera konsultasikan ke bengkel resmi untuk pemeriksaan menyeluruh. Ingat, menjaga kondisi mesin tetap prima bukan hanya membuat motor awet, tetapi juga menjamin kenyamanan dan keselamatan selama berkendara.

    Baca Juga: Rahasia di Balik Pengapian: Inilah Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi
  • Suzuki V-Strom 250 SX: Kombinasi Performa, Kenyamanan, dan Gaya Petualang Modern

    Suzuki V-Strom 250 SX: Kombinasi Performa, Kenyamanan, dan Gaya Petualang Modern

    Tribun Otomotif – Suzuki V-Strom 250 SX menjadi sorotan di dunia otomotif berkat perpaduan antara performa tangguh, desain adventure modern, dan kenyamanan berkendara. Motor ini dirancang untuk para pengendara yang gemar menjelajahi berbagai medan tanpa mengorbankan kenyamanan saat melintas di jalan perkotaan. Dengan banderol harga mulai Rp 59,5 juta, Suzuki V-Strom 250 SX menawarkan paket lengkap bagi mereka yang menginginkan motor petualang ringan dengan karakter kuat. Desainnya yang gagah dengan fairing khas motor adventure membuatnya tampak siap menembus medan berat, namun tetap elegan di jalan raya.

    Suzuki V-Strom 250 SX: Kombinasi Performa, Kenyamanan

    Suzuki V-Strom 250 SX Mesin Bertenaga dan Efisien di Segmen 250cc

    Suzuki V-Strom 250 SX dibekali mesin 249cc satu silinder yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 26,1 hp pada 9.300 rpm. Tenaga tersebut disalurkan dengan respons halus yang membuat pengalaman berkendara lebih menyenangkan, baik di jalur aspal maupun jalan berbatu. Mesin ini dirancang tidak hanya untuk tenaga, tetapi juga efisiensi bahan bakar, menjadikannya pilihan ideal bagi petualang jarak jauh. Selain itu, transmisi enam percepatan memberikan perpindahan gigi yang presisi dan stabil. Tidak heran jika V-Strom 250 SX sering disebut sebagai motor adventure serbaguna di kelasnya.

    Suzuki V-Strom 250 SX: Kombinasi Performa, Kenyamanan

    Desain Ergonomis dan Nyaman untuk Perjalanan Jauh

    Dalam hal kenyamanan, V-Strom 250 SX menawarkan posisi duduk ergonomis dengan tinggi jok 835 mm yang memberikan pandangan luas bagi pengendara. Berat kosongnya hanya 167 kg, cukup ringan untuk dikendalikan di berbagai kondisi jalan. Motor ini juga memiliki ground clearance 205 mm, menjadikannya tangguh melibas rintangan di medan tak rata. Kapasitas tangki bahan bakar 12 liter memungkinkan perjalanan jauh tanpa sering mengisi ulang. Sementara desain bodinya yang aerodinamis membantu menjaga stabilitas di kecepatan tinggi.

    Suzuki V-Strom 250 SX: Kombinasi Performa, Kenyamanan

    Biaya Kepemilikan yang Terjangkau dan Fitur Lengkap

    Meskipun memiliki tampilan dan performa premium, V-Strom 250 SX tetap ramah di kantong dalam hal biaya kepemilikan. Pajak tahunannya hanya sekitar Rp 725.000, terdiri dari PKB sebesar Rp 690.000 dan SWDKLLJ Rp 35.000. Angka ini cukup terjangkau dibanding motor sekelasnya di segmen adventure 250cc. Selain efisien dalam biaya perawatan, motor ini juga sudah dilengkapi fitur modern seperti panel instrumen digital, sistem pencahayaan LED, serta desain bodi yang aerodinamis dan futuristik.

    Dengan kombinasi performa, efisiensi, dan kenyamanan tersebut, V-Strom 250 SX layak disebut sebagai motor petualang modern yang siap menemani perjalanan jauh, baik di jalan raya maupun medan off-road ringan.

    Baca Juga: Nostalgia Berpadu Teknologi: BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru
  • Alpine Speaker Series: Kualitas Audio Premium untuk Semua Kebutuhan Mobil

    Alpine Speaker Series: Kualitas Audio Premium untuk Semua Kebutuhan Mobil

    Tribun Otomotif – Alpine Speaker Series menjadi pilihan populer bagi para pecinta audio mobil yang menginginkan keseimbangan antara kualitas suara, kemudahan pemasangan, dan daya tahan. Seri ini menawarkan berbagai model yang disesuaikan untuk kebutuhan pengguna dari penggunaan harian hingga kompetisi audio profesional. Dalam seri S, seperti Alpine S-S69C dan SPJ-161CS, kualitas suara yang dihasilkan terasa seimbang antara nada tinggi, menengah, dan rendah. Detail vokal terdengar jelas, sementara treble-nya mampu menghadirkan kejernihan khas Alpine. Selain itu, sistem crossover yang sudah terpasang di kabel memudahkan proses instalasi tanpa perlu modifikasi rumit. Namun, pada beberapa model, treble bisa terasa sedikit cerah dan kasar di telinga, serta memerlukan spacer tambahan agar aman dari gangguan kaca jendela mobil.

    Alpine Speaker Series: Audio Premium untuk Kebutuhan Mobil

    Alpine Speaker Keunggulan Seri S: Seimbang dan Mudah Dipasang

    Bagi pengguna yang mencari peningkatan kualitas audio tanpa harus mengganti seluruh sistem, Alpine Speaker Series tipe S menjadi solusi ideal. Seri ini dikenal dengan kemudahan pemasangan dan performa yang konsisten. Model seperti Alpine SPJ-161CS hadir dengan desain split yang memisahkan mid-bass dan tweeter, menghasilkan suara lebih detail di setiap frekuensi. Dengan crossover yang sudah terpasang di kabel, proses pemasangan menjadi lebih efisien. Suara bass yang dihasilkan juga cukup memuaskan untuk kelasnya, membuat pengalaman mendengarkan musik di mobil menjadi lebih hidup.

    Alpine Speaker Series: Audio Premium untuk Kebutuhan Mobil

    Alpine Status HDZ-65, Performa untuk Kompetisi Audio

    Beralih ke segmen yang lebih premium, Alpine Status HDZ-65 hadir sebagai jawaban bagi mereka yang menginginkan performa audio di level kompetisi. Speaker ini memiliki bandwidth luas dari 55Hz hingga 40kHz, memungkinkan reproduksi suara beresolusi tinggi dengan detail luar biasa. Material cone-nya menggunakan karbon komposit, yang mampu menjaga keseimbangan antara kekuatan dan kehalusan suara. Selain performa, tampilan elegan dengan desain all black juga memberi kesan eksklusif di kabin mobil. Meski harganya lebih tinggi dibanding seri S, kualitas dan presisinya menjadikannya investasi yang layak bagi pencinta audio sejati.

    Alpine Speaker Series: Audio Premium untuk Kebutuhan Mobil

    Seri DM dan Kesimpulan: Pilihan untuk Profesional Audio

    Selain HDZ-65, Alpine DM-65C turut melengkapi jajaran Alpine Speaker Series dengan teknologi canggih dan desain premium. Rangka aluminium yang digunakan memberikan kekuatan sekaligus bobot ringan, menjadikannya pilihan banyak gerai audio profesional. Meski informasi detail harga dan fitur tambahan tidak selalu diungkapkan, performanya diakui di berbagai kalangan audio enthusiast. Secara keseluruhan, seri S cocok bagi pengguna yang ingin peningkatan suara harian dengan harga terjangkau dan kemudahan instalasi, sedangkan seri Status dan DM diperuntukkan bagi mereka yang mengejar kesempurnaan suara dan performa di level kompetisi. Dengan berbagai pilihan ini, Alpine Speaker Series terus membuktikan diri sebagai pemimpin dalam dunia audio mobil premium.

    Baca Juga: VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas Fortuner dan Pajero Sport
  • Truk ODOL Akan Punah! Sistem Timbang Otomatis WIM-VISI Jadi Pengawal Jalan Raya

    Truk ODOL Akan Punah! Sistem Timbang Otomatis WIM-VISI Jadi Pengawal Jalan Raya

    Tribun Otomotif – WIM-VISI menjadi sorotan utama dalam upaya pemerintah menertibkan truk Over Dimension Over Load (ODOL) yang selama ini merusak infrastruktur jalan di Indonesia. Teknologi Weigh-In-Motion (WIM-VISI) merupakan alat timbang otomatis hasil karya anak bangsa di bawah naungan Visi Global Teknologi. Alat ini diklaim mampu mendeteksi bobot kendaraan dengan presisi tinggi, bahkan saat kendaraan melintas tanpa berhenti.

    Langkah ini sejalan dengan target Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menegaskan bahwa regulasi pelarangan truk ODOL akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2027. Dengan demikian, para pelaku usaha transportasi yang masih nekat mengoperasikan truk kelebihan muatan kini tak bisa lagi “ngeles” dari pengawasan.

    Otomatis WIM-VISI Jadi Pengawal Jalan Raya

    Cara Kerja dan Keunggulan Sistem WIM-VISI

    Sistem WIM-VISI bekerja dengan menimbang kendaraan secara otomatis ketika melintas di atas sensor khusus yang tertanam di permukaan jalan. Data berat kendaraan, dimensi, serta jumlah sumbu roda akan langsung terbaca secara real-time dan terhubung ke pusat data pengawasan.

    Keunggulan lain dari sistem ini adalah tingkat akurasi tinggi dan kemampuan untuk beroperasi tanpa mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, teknologi ini mampu mendukung efisiensi operasional, meningkatkan transparansi data, serta memperkuat sistem keselamatan transportasi. Tak hanya di sektor logistik, penerapan WIM-VISI juga bermanfaat di bidang pertambangan, pelabuhan, dan infrastruktur jalan raya.

    Otomatis WIM-VISI Jadi Pengawal Jalan Raya

    Menuju Sistem Transportasi Cerdas dan Transparan

    Pakar implementasi WIM di Indonesia menegaskan bahwa WIM-VISI bukan sekadar alat timbang, melainkan fondasi menuju sistem transportasi cerdas berbasis data digital. Melalui seminar dan uji coba nasional, teknologi ini diharapkan dapat memperkuat integrasi antara pemerintah pusat, BUMD, serta sektor swasta dalam mewujudkan ekosistem logistik yang lebih efisien dan transparan.

    Dengan pemanfaatan data digital yang akurat, pemerintah dapat menindak pelanggaran ODOL secara objektif tanpa manipulasi, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah dari sistem retribusi berbasis data aktual.

    Otomatis WIM-VISI Jadi Pengawal Jalan Raya

    Akhir dari Era Truk ODOL di Jalanan Indonesia

    Dengan semakin luasnya implementasi WIM-VISI, era truk ODOL diprediksi akan segera berakhir. Pemerintah kini memiliki alat pengawasan yang efektif untuk menindak pelanggaran dan menjaga umur infrastruktur jalan.

    Mulai 2027, tidak akan ada lagi alasan bagi operator logistik untuk menggunakan truk melebihi kapasitas. Sistem timbang otomatis ini menjadi simbol perubahan menuju transportasi yang lebih aman, efisien, dan berkeadilan. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat, WIM-VISI bukan hanya inovasi teknologi. Tetapi juga langkah besar menuju masa depan transportasi Indonesia yang lebih tertib dan berkelanjutan.

    Baca Juga: Rahasia di Balik Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian
  • Rahasia di Balik Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian

    Rahasia di Balik Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian

    Tribun Otomotif – Mesin Mobil yang Bergetar sering kali berawal dari komponen sederhana: mounting mesin. Komponen ini berfungsi menahan mesin agar tetap stabil di dudukannya sekaligus menyerap getaran saat mesin beroperasi. Seiring waktu, karet mounting bisa mengeras, retak, atau bahkan sobek karena panas dan getaran terus-menerus. Ketika hal ini terjadi, getaran yang seharusnya diredam justru merambat ke bodi mobil dan terasa hingga ke kabin.

    Untuk mengatasinya, pemilik kendaraan disarankan melakukan pengecekan rutin di bengkel. Bila ditemukan kerusakan, segera ganti dengan komponen orisinal. Penggunaan mounting palsu atau kualitas rendah hanya akan memperparah kondisi getaran dan menurunkan kenyamanan berkendara.

    Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian

    Sistem Pengapian Tidak Sempurna Pada Mesin Mobil yang Bergetar

    Salah satu penyebab umum Mesin Mobil yang Bergetar adalah gangguan pada sistem pengapian. Busi yang aus, kotor, atau pengapiannya tidak merata bisa menyebabkan mesin tersendat fenomena yang dikenal sebagai misfire. Kondisi ini membuat pembakaran di ruang mesin tidak seimbang, sehingga mesin terasa bergetar terutama saat idle atau akselerasi ringan.

    Pemeriksaan busi sebaiknya dilakukan setiap 10.000 hingga 20.000 kilometer. Pastikan elektroda masih dalam kondisi baik, dan gunakan busi sesuai spesifikasi pabrikan. Jika perlu, periksa juga kabel dan koil pengapian karena keduanya berperan penting dalam menjaga kestabilan arus listrik menuju busi.

    Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian

    Ketidakseimbangan Sistem Bahan Bakar

    Masalah pada sistem bahan bakar juga dapat memicu Mesin Mobil yang Bergetar, terutama jika injektor kotor atau filter bensin tersumbat. Suplai bahan bakar yang tidak merata membuat mesin kehilangan keseimbangan tenaga di tiap silinder. Akibatnya, getaran terasa meningkat, bahkan bisa menurunkan performa mobil secara keseluruhan.

    Langkah pencegahan yang efektif adalah melakukan servis berkala, termasuk pembersihan injektor dan penggantian filter bahan bakar secara rutin. Selain itu, penggunaan bensin berkualitas juga penting untuk mencegah penumpukan karbon di ruang bakar.

    Mesin Mobil yang Bergetar: Dari Mounting hingga Pengapian

    Idle Tidak Stabil dan Perawatan Berkala

    Getaran mesin juga bisa berasal dari setelan mesin yang tidak tepat atau putaran idle yang tidak stabil. Pada mobil modern, hal ini bisa disebabkan oleh throttle body kotor atau sensor idle yang tidak berfungsi dengan baik. Bila dibiarkan, getaran akan semakin terasa dan bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat.

    Solusinya, bersihkan throttle body secara berkala dan pastikan sistem elektronik seperti ECU bekerja normal. Bila mesin injeksi menunjukkan gejala idle tidak stabil, lakukan kalibrasi ulang di bengkel resmi.

    Untuk mencegah Mesin Mobil yang Bergetar, lakukan perawatan rutin sesuai rekomendasi pabrikan. Gunakan bahan bakar dan oli berkualitas, ganti busi tepat waktu, serta periksa mounting mesin secara berkala. Deteksi dini sangat penting semakin cepat masalah ditemukan, semakin kecil risiko kerusakan lanjutan yang bisa menguras biaya perbaikan.

    Baca Juga: Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya Sebelum Mobil Kehilangan Kendali!
  • Rahasia di Balik Pengapian: Inilah Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi

    Rahasia di Balik Pengapian: Inilah Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi

    Tribun Otomotif – Busi motor menjadi salah satu komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor. Tanpa adanya busi motor, mesin tidak akan dapat hidup karena tidak terjadi proses pembakaran di ruang bakar. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini dikenal dua jenis busi utama, yaitu busi motor untuk sistem karburator (biasa) dan busi untuk sistem injeksi (EFI). Meski sama-sama berfungsi menyalakan campuran udara dan bahan bakar, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam desain, kinerja, serta daya tahan.

    Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi

    Sistem Pengapian Busi Motor: Karburator vs Injeksi

    Perbedaan paling mendasar antara busi motor biasa dan busi motor injeksi terletak pada sistem bahan bakarnya. Motor karburator bekerja secara mekanis, di mana udara dan bensin dicampur secara manual oleh karburator. Sistem ini sederhana namun tidak sepresisi sistem injeksi.

    Sementara itu, motor injeksi dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur campuran udara dan bahan bakar secara elektronik. Karena pembakarannya lebih presisi, busi injeksi pun dirancang agar mampu bekerja dalam tekanan ruang bakar yang lebih tinggi serta mendukung pengapian yang efisien dan bersih.

    Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi

    Desain dan Material Busi Motor

    Dari sisi desain, busi konvensional atau biasa umumnya menggunakan elektroda berbahan nikel dan memiliki celah percikan api yang lebih besar. Desain ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pembakaran pada sistem karburator yang tidak menuntut tekanan tinggi.

    Sebaliknya, busi injeksi memiliki elektroda berbahan iridium atau platinum yang jauh lebih tahan panas dan korosi. Ukurannya juga lebih kecil sehingga mampu menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, sangat penting untuk sistem pengapian yang diatur secara elektronik. Material premium ini menjadikan busi injeksi lebih awet dan andal dalam jangka panjang.

    Bedanya Busi Motor Biasa dan Injeksi

    Efisiensi dan Konsumsi Bahan Bakar

    Pada motor karburator, pembakaran terkadang tidak optimal karena campuran udara dan bahan bakar bisa berubah-ubah. Akibatnya, konsumsi bensin menjadi lebih boros dan emisi gas buang cenderung lebih tinggi.

    Sebaliknya, busi motor injeksi mendukung sistem pengapian yang jauh lebih efisien. Percikan api yang kuat dan stabil membantu membakar bahan bakar secara sempurna, sehingga menghasilkan tenaga maksimal dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Hasilnya, mesin lebih responsif dan ramah lingkungan.

    Perawatan dan Umur Pakai

    Busi biasa umumnya perlu diganti setiap 6.000–8.000 kilometer, tergantung kondisi penggunaan. Karena menggunakan bahan nikel, elektroda pada busi ini lebih cepat aus dan penurunan performa bisa terasa setelah beberapa ribu kilometer.

    Sebaliknya, busi injeksi memiliki umur pakai yang lebih panjang bisa mencapai 20.000 hingga 30.000 kilometer. Material iridium atau platinum yang digunakan membuatnya tahan terhadap panas ekstrem dan tekanan tinggi. Namun, meskipun busi injeksi bisa dipasang di motor karburator, hasilnya belum tentu optimal karena karakter pembakarannya berbeda.

    Perbedaan antara Busi Motor biasa dan injeksi tidak hanya terletak pada harga, tetapi juga pada teknologi dan performa yang ditawarkan. Busi biasa cocok untuk sistem karburator yang sederhana, sedangkan busi injeksi dirancang untuk mesin modern dengan pembakaran presisi tinggi. Dengan memilih jenis busi sesuai rekomendasi pabrikan, performa mesin akan tetap optimal, efisien, dan tahan lama.

    Baca Juga: Jangan Panik! Ini 7 Langkah Menyelamatkan Motor yang Terendam Banjir
  • Nostalgia Berpadu Teknologi: BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru

    Nostalgia Berpadu Teknologi: BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru

    Tribun Otomotif – BSA Gold Star hadir sebagai simbol kebangkitan motor klasik Inggris yang kini dibalut dengan teknologi modern. Motor ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, mempertahankan pesona desain klasik namun menawarkan performa yang sesuai dengan kebutuhan pengendara zaman sekarang. Diperkenalkan kembali oleh Classic Legends, anak perusahaan Mahindra Group, BSA Gold Star kini diproduksi di India dengan rencana untuk memindahkan kembali produksi ke kota asalnya di Birmingham, Inggris.

    Dengan mesin silinder tunggal 652cc berpendingin cairan, tenaga 45 hp, dan torsi 55 Nm, motor ini menjadi representasi sempurna dari kombinasi kekuatan dan keanggunan. Karakter mesinnya yang halus, berpadu dengan tampilan klasik nan elegan, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi pecinta motor retro-modern.

    BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru

    Performa Modern dengan Sentuhan Retro BSA Gold Star

    Meski mengusung tampilan jadul, performa BSA Gold Star sama sekali tidak ketinggalan zaman. Mesin DOHC 4 katup berkapasitas 652cc dengan pendingin cairan menghadirkan tenaga optimal di berbagai kondisi jalan. Transmisi 5 percepatan dengan assist dan slipper clutch membuat perpindahan gigi lebih halus. Sekaligus mengurangi risiko roda belakang selip saat downshift agresif.

    Sistem pengeremannya juga mengandalkan teknologi terkini, dengan rem cakram Brembo 320 mm di depan dan 255 mm di belakang lengkap dengan fitur ABS dual-channel untuk keamanan maksimal. Sementara itu, suspensi teleskopik 41 mm di depan dan peredam ganda di belakang menghadirkan keseimbangan ideal antara kenyamanan dan kestabilan.

    BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru

    Desain Ikonik yang Tak Lekang Zaman

    Dari segi tampilan, BSA Gold Star tetap mempertahankan garis desain klasik khas era 1950-an. Tangki bahan bakar berbentuk “t-drop”, jok datar, dan rangka berbentuk sederhana menjadi ciri khas yang melekat kuat. Casing mesin yang mengilap, lengkap dengan sirip pendingin palsu, menambah kesan otentik motor Inggris tempo dulu.

    Selain itu, keunikan desain seperti speedometer dengan angka terbalik, posisi rantai di sisi kanan. Serta penggunaan roda jari-jari dengan ban Pirelli menjadikan motor ini berbeda dari kebanyakan pesaingnya. Meski begitu, fitur modern seperti layar multi-informasi, port USB Type-C, dan lampu belakang LED tetap disematkan untuk menambah kenyamanan dan fungsionalitas.

    BSA Gold Star Tampil dengan Gaya dan Performa Baru

    Warisan Emas dari Sirkuit ke Jalan Raya

    Nama “Gold Star” memiliki sejarah yang mendalam. Julukan ini diberikan kepada pembalap legendaris Wal Handley pada tahun 1937 setelah ia memecahkan rekor kecepatan lebih dari 100 mph di sirkuit Brooklands dengan motor BSA Empire Star. Sejak saat itu, Gold Star menjadi simbol keunggulan performa dan reputasi balap yang melekat kuat pada merek BSA.

    Kini, warisan tersebut kembali hidup dalam bentuk modern yang tetap menghormati akar sejarahnya. Dengan kombinasi performa tangguh, desain ikonik, dan sentuhan teknologi masa kini. BSA Gold Star berhasil membawa kembali semangat motor klasik Inggris ke era modern tanpa kehilangan jiwanya yang autentik.

    Baca Juga: Antara Seni dan Kekacauan: Dunia Custom Ekstrem Bōsōzoku Jepang
  • MINI Cooper S 2025: Perpaduan Ikonik antara Nostalgia dan Teknologi Modern

    MINI Cooper S 2025: Perpaduan Ikonik antara Nostalgia dan Teknologi Modern

    Tribun Otomotif – MINI Cooper S kembali hadir pada tahun 2025 sebagai ikon otomotif yang menggabungkan warisan klasik dengan inovasi modern. Mobil ini dikenal sebagai varian performa tinggi dari lini MINI, yang tersedia dalam tiga pilihan menarik: MINI 3 Door Cooper S, MINI 5 Door Cooper S, dan MINI Convertible Cooper S. Dengan karakter yang sporty dan tampilan khas bergaya retro, mobil ini berhasil mempertahankan daya tariknya di pasar kendaraan premium Indonesia.
    Harga MINI Cooper S 2025 pun bervariasi, mulai dari sekitar Rp1,049 miliar untuk varian 5 Door hingga mencapai Rp1,258 miliar untuk model Convertible. Ketiga varian ini dirancang tidak hanya untuk menarik perhatian di jalan, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan dan penuh karakter.

    MINI Cooper S 2025: Perpaduan antara Nostalgia dan Teknologi

    MINI Cooper S Performa Tangguh dengan Sensasi Gokart

    Salah satu daya tarik utama Cooper S adalah performanya yang luar biasa. Ditenagai mesin 2.000 cc Twin Power Turbo. Mobil ini mampu menghasilkan tenaga besar dengan respons yang cepat di setiap pijakan pedal gas. Perpaduan mesin bertenaga dengan transmisi dual-clutch 7 percepatan membuat setiap perpindahan gigi terasa mulus dan presisi.
    Tak hanya itu, Cooper S dikenal dengan sensasi berkendara mirip gokart yang menjadi ciri khasnya. Suspensi kaku dan handling presisi memberikan pengalaman berkendara yang responsif, baik di jalan perkotaan maupun di jalur berliku. Pilihan mode berkendara Green, Mid, dan Sport juga memberi fleksibilitas bagi pengemudi untuk menyesuaikan karakter mobil sesuai suasana hati.

    MINI Cooper S 2025: Perpaduan antara Nostalgia dan Teknologi

    Interior Retro dengan Sentuhan Futuristik

    Ketika memasuki kabin MINI Cooper S, suasana retro-modern langsung terasa. Desain interiornya memadukan elemen klasik dengan teknologi masa kini. Panel instrumen berbentuk bulat khas MINI tetap dipertahankan. Namun kini dilengkapi dengan layar digital beresolusi tinggi dan sistem pencahayaan LED di sekitar head unit yang mampu berubah sesuai irama mesin.
    Selain itu, material kabin yang premium dan desain ergonomis menghadirkan kenyamanan lebih bagi pengemudi dan penumpang. MINI juga menawarkan opsi kustomisasi melalui program Mini Yours, memungkinkan pemilik menambahkan sentuhan pribadi pada interior maupun eksterior kendaraan.

    MINI Cooper S 2025: Perpaduan antara Nostalgia dan Teknologi

    Eksklusif, Namun dengan Ruang Terbatas

    Meski menawarkan banyak keunggulan, Cooper S tetap mempertahankan karakter compact khasnya. Model 3 Door, misalnya, memiliki kapasitas bagasi yang tergolong kecil. Namun, kekurangan ini bisa diatasi dengan melipat jok belakang untuk menambah ruang penyimpanan.
    Keterbatasan ruang justru menjadi bagian dari identitas MINI yang dikenal ringkas, lincah, dan penuh gaya. Dengan segala fitur modern, desain ikonik, serta performa yang menggugah adrenalin. Cooper S 2025 tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan mobil premium dengan karakter kuat dan pengalaman berkendara yang berbeda dari yang lain.

    Baca Juga: DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo dan Fitur Premium
  • VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas Fortuner dan Pajero Sport

    VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas Fortuner dan Pajero Sport

    Tribun Otomotif – VGT Turbo atau Variable Geometry Turbocharger merupakan salah satu inovasi paling canggih dalam dunia mesin diesel modern. Teknologi ini memungkinkan sirip turbin di dalam turbocharger berubah posisi secara otomatis mengikuti kebutuhan mesin. Dengan kemampuan tersebut, tekanan udara yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan kecepatan putaran mesin, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih optimal di setiap kondisi.

    Berbeda dengan turbo konvensional, VGT Turbo mampu meminimalkan turbo lag jeda waktu antara injakan pedal gas dan dorongan tenaga dari turbo. Hasilnya, mobil terasa lebih responsif dan agresif saat berakselerasi, tanpa kehilangan efisiensi bahan bakar. Tak heran jika teknologi ini menjadi standar di banyak mobil diesel premium seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

    VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas

    Performa yang Lebih Responsif dan Efisien

    Keunggulan utama VGT Turbo terletak pada kemampuannya memberikan performa konsisten di berbagai kecepatan mesin. Pada putaran rendah, sirip turbin akan menutup sebagian untuk meningkatkan tekanan udara sehingga tenaga tetap tersedia meski rpm belum tinggi. Sementara di putaran tinggi, sirip akan terbuka lebih lebar agar aliran gas buang lebih lancar dan tenaga puncak bisa dicapai.

    Kombinasi cerdas ini membuat mobil seperti Fortuner dan Pajero Sport mampu memberikan tenaga besar tanpa mengorbankan efisiensi bahan bakar. Tak hanya itu, sistem ini juga membuat mesin lebih halus dan responsif saat melibas tanjakan atau saat membawa beban berat.

    VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas

    Tantangan dan Perawatan VGT Turbo

    Meski canggih, VGT memiliki tantangan tersendiri dalam hal perawatan. Komponen ini bekerja pada suhu dan tekanan tinggi, sehingga sangat bergantung pada kualitas oli dan sistem pendinginan mesin. Jika oli jarang diganti atau kualitasnya buruk, sirip turbin bisa macet akibat penumpukan kerak karbon.

    Selain itu, biaya perbaikan dan penggantian komponen VGT tergolong tinggi karena sistemnya lebih kompleks dibanding turbo biasa. Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil diesel modern untuk selalu menjaga jadwal servis berkala dan menggunakan pelumas yang direkomendasikan pabrikan.

    VGT Turbo: Teknologi Pintar di Balik Performa Buas

    Kinerja Cerdas di Era Diesel Modern

    Kehadiran VGT Turbo menjadi tonggak penting dalam evolusi mesin diesel. Teknologi ini berhasil menjembatani kebutuhan antara tenaga besar dan efisiensi bahan bakar yang tinggi. Mobil seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport adalah contoh nyata bagaimana VGT Turbo memberikan sensasi berkendara yang lebih bertenaga namun tetap halus dan efisien.

    Dengan performa yang buas namun cerdas, VGT Turbo bukan sekadar fitur tambahan, melainkan jantung dari performa modern yang membuat SUV diesel masa kini semakin digemari di pasar otomotif.

    Baca Juga: Touring Jarak Jauh Lebih Nyaman, Tapi Apakah Bantal Leher Aman di Mobil?
  • DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo dan Fitur Premium

    DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo dan Fitur Premium

    Tribun Otomotif – DFSK Glory Series menjadi salah satu lini SUV yang semakin menarik perhatian di pasar otomotif Indonesia. Seri ini mencakup beberapa model andalan seperti Glory 560, Glory 580, dan Glory i-Auto, yang masing-masing menawarkan karakter berbeda sesuai kebutuhan pengguna. Dengan tampilan desain modern, garis bodi tegas, serta sentuhan elegan pada grille dan lampu LED, DFSK Glory Series mampu memberikan kesan mewah tanpa meninggalkan sisi fungsionalitasnya.

    Setiap model hadir dengan dimensi yang proporsional dan tampilan sporty khas SUV masa kini. Selain itu, interiornya dirancang luas dan nyaman, dengan opsi konfigurasi tujuh penumpang pada model tertentu. Menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga maupun profesional muda yang menginginkan SUV berfitur lengkap.

    DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo

    Pilihan Mesin dan Performa Andal DFSK Glory Series

    Dari sisi performa, DFSK Glory mengandalkan mesin bertenaga turbo yang efisien dan responsif. Glory 560 dibekali mesin 1.5L Turbo yang dipadukan dengan transmisi CVT, memberikan tenaga besar namun tetap hemat bahan bakar. Sementara itu, Glory 580 hadir dengan dua pilihan mesin. Yakni 1.800 cc dan 1.500 cc turbo, yang disesuaikan dengan preferensi tenaga dan efisiensi.

    Khusus untuk DFSK Glory i-Auto, varian tertinggi dalam seri ini. Performa ditingkatkan dengan sistem transmisi yang halus serta pengendalian yang stabil di berbagai kondisi jalan. Kombinasi tenaga, kenyamanan, dan efisiensi membuat setiap perjalanan terasa lebih dinamis dan menyenangkan.

    DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo

    Fitur Canggih dan Teknologi Modern

    Salah satu daya tarik terbesar dari DFSK Glory Series adalah kehadiran fitur-fitur modern yang menyamai SUV dari merek ternama. Glory i-Auto misalnya, dibekali sistem perintah suara interaktif “Hey Glory” yang memungkinkan pengemudi mengontrol berbagai fungsi kendaraan hanya dengan berbicara. Selain itu, fitur kamera 360 derajat, panoramic sunroof, electronic parking brake, dan smart entry semakin memperkuat citra SUV ini sebagai kendaraan cerdas dan futuristik.

    Interiornya pun menghadirkan suasana premium, dengan material berkualitas, tata letak ergonomis, serta bagasi elektrik yang memudahkan pengguna dalam aktivitas sehari-hari.

    DFSK Glory Series: Pilihan SUV Stylish dengan Performa Turbo

    SUV Modern untuk Gaya Hidup Masa Kini

    Secara keseluruhan, DFSK Glory Series hadir sebagai pilihan SUV stylish yang memadukan desain elegan, performa turbo tangguh, dan fitur berteknologi tinggi. Dengan varian lengkap mulai dari Glory 560, Glory 580, hingga i-Auto. DFSK berhasil memberikan alternatif menarik bagi konsumen yang mencari SUV dengan nilai lebih tanpa harus membayar harga premium.

    Seri ini membuktikan bahwa inovasi dan kenyamanan tidak harus datang dari merek besar saja DFSK Glory Series mampu menghadirkan keduanya dalam satu paket yang elegan, tangguh, dan siap menemani setiap perjalanan.

    Baca Juga: Citroën Reborn di Indonesia: Sentuhan Prancis untuk Pecinta Mobil Modern
  • Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya Sebelum Mobil Kehilangan Kendali!

    Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya Sebelum Mobil Kehilangan Kendali!

    Tribun Otomotif – Shock Absorber merupakan komponen penting dalam sistem suspensi mobil yang berperan menjaga kenyamanan dan kestabilan kendaraan. Fungsinya adalah meredam getaran dan hentakan yang timbul saat mobil melewati jalan berlubang atau tidak rata. Dengan adanya Shock Absorber, ban mobil tetap menempel pada permukaan jalan sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman.
    Namun, seiring waktu dan pemakaian, komponen ini dapat mengalami kerusakan. Faktor seperti usia kendaraan, sering membawa beban berat, hingga kondisi jalan yang buruk menjadi penyebab utama Shock Absorber melemah. Bila dibiarkan, hal ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menurunkan tingkat keselamatan saat berkendara.

    Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya

    Tanda-Tanda Shock Absorber Mulai Rusak

    Ciri-ciri kerusakan Shock dapat dikenali dari perubahan perilaku mobil di jalan. Salah satu tanda paling umum adalah mobil terasa memantul berlebihan setelah melewati polisi tidur atau jalan rusak. Ini menunjukkan bahwa kemampuan redam sudah berkurang akibat bocornya cairan di dalam tabung.
    Selain itu, munculnya bunyi “dug-dug” atau “kletek” pada area suspensi bisa menjadi sinyal bahwa bantalan atau baut peredam mulai longgar. Tak jarang, kebocoran oli juga terlihat di permukaan sokbreker menandakan adanya kerusakan pada seal internal. Bahkan, Shock Absorber yang rusak dapat menyebabkan ban aus tidak merata karena roda tidak lagi menapak sempurna di jalan. Pada kondisi parah, mobil terasa sulit dikendalikan, terutama saat menikung tajam atau mengerem mendadak.

    Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya

    Penyebab Umum Kerusakan Shock Absorber

    Ada beberapa faktor yang mempercepat kerusakan Shock. Jalan berlubang dan tidak rata membuat komponen ini bekerja ekstra keras menahan hentakan. Selain itu, kebiasaan membawa beban berlebih juga menjadi musuh utama sistem suspensi. Seiring berjalannya waktu, usia pemakaian antara 50.000 hingga 80.000 km membuat performa sokbreker menurun secara alami.
    Kerusakan pada seal atau piston juga bisa menyebabkan kebocoran oli di dalam tabung, yang berakibat pada menurunnya kemampuan peredaman. Karena itu, penting untuk memahami bahwa setiap komponen suspensi memiliki batas kerja tertentu dan perlu diganti tepat waktu agar performa kendaraan tetap optimal.

    Shock Absorber Rusak? Waspadai Gejalanya

    Solusi dan Perawatan Agar Tetap Aman

    Perawatan Shock Absorber sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama saat melakukan servis besar. Jika ditemukan tanda-tanda kebocoran atau redaman yang melemah, segera ganti dengan komponen baru sesuai spesifikasi pabrikan. Menggunakan sokbreker berkualitas tidak hanya menjaga kenyamanan, tetapi juga menjamin keamanan di berbagai kondisi jalan.
    Hindari kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi di jalan rusak, karena hal itu mempercepat keausan pada sistem suspensi. Dengan perawatan rutin dan penggantian tepat waktu, Shock Absorber akan berfungsi maksimal menjaga mobil tetap stabil, nyaman, dan aman di setiap perjalanan.

    Shock Absorber yang rusak bukan sekadar mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga mengancam keselamatan. Tanda-tanda seperti getaran berlebih, suara aneh, atau kebocoran oli sebaiknya segera ditangani. Pemeriksaan dan perawatan berkala adalah langkah terbaik agar kendaraan tetap prima dan siap menghadapi berbagai kondisi jalan.

    Baca Juga: Rahasia di Balik Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu
  • V2V Technology: Ketika Mobil Saling Bertukar Data Demi Keselamatan di Jalan Raya

    V2V Technology: Ketika Mobil Saling Bertukar Data Demi Keselamatan di Jalan Raya

    Tribun Otomotif – V2V Technology atau Vehicle to Vehicle Communication kini menjadi sorotan besar dalam dunia otomotif modern. Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk saling bertukar informasi secara langsung melalui sistem komunikasi nirkabel, seperti kecepatan, arah, posisi, hingga kondisi kendaraan di sekitarnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi berkendara, terutama di tengah meningkatnya lalu lintas di kota besar.

    Sebagai bagian dari ekosistem Vehicle to Everything (V2X), teknologi ini tidak hanya menghubungkan mobil dengan mobil, tetapi juga dengan infrastruktur jalan dan bahkan pejalan kaki. Dengan begitu, sistem transportasi masa depan akan lebih cerdas, adaptif, dan responsif terhadap kondisi lingkungan.

    V2V Technology: Ketika Mobil Saling Bertukar Data

    Cara Kerja Canggih di Balik Komunikasi Antar Kendaraan V2V Technology

    Di balik V2V Technology terdapat sistem pertukaran data real-time menggunakan teknologi Dedicated Short-Range Communications (DSRC) atau jaringan 5G. Setiap mobil dilengkapi dengan sensor dan modul komunikasi yang memungkinkan mereka “berbicara” satu sama lain dalam hitungan milidetik.

    Informasi yang dikirimkan meliputi kecepatan kendaraan, arah perjalanan, posisi GPS, hingga kondisi seperti pengereman mendadak atau keberadaan kendaraan darurat. Data ini kemudian diolah oleh sistem komputer kendaraan dan digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada pengemudi jika ada potensi bahaya di sekitar. Dengan sistem yang selalu aktif, pengemudi bisa lebih waspada dan menghindari risiko kecelakaan yang tak terduga.

    V2V Technology: Ketika Mobil Saling Bertukar Data

    Manfaat Nyata: Aman, Efisien, dan Cerdas

    Manfaat V2V Technology terasa nyata dalam beberapa aspek utama. Pertama, dari sisi keselamatan, sistem ini mampu mengurangi risiko kecelakaan dengan memberikan notifikasi langsung kepada pengemudi sebelum situasi berbahaya terjadi. Misalnya, ketika mobil di depan tiba-tiba mengerem keras, kendaraan di belakang akan otomatis menerima peringatan.

    Kedua, teknologi ini meningkatkan efisiensi lalu lintas. Dengan saling berbagi data tentang kepadatan jalan dan kecepatan rata-rata, sistem dapat membantu pengemudi memilih rute terbaik, sehingga mengurangi kemacetan. Ketiga, V2V menjadi fondasi penting bagi mobil otonom. Karena komunikasi antar kendaraan merupakan elemen krusial dalam sistem kendali otomatis yang andal dan aman.

    V2V Technology: Ketika Mobil Saling Bertukar Data

    Masa Depan Transportasi: Menuju Dunia Tanpa Kecelakaan

    Implementasi V2V Technology membuka jalan menuju era transportasi yang sepenuhnya terhubung. Produsen otomotif besar seperti Toyota, Honda, dan General Motors sudah mulai mengintegrasikan fitur ini ke dalam model terbaru mereka. Tidak hanya di negara maju, teknologi ini juga diprediksi akan menyebar ke pasar Asia Tenggara seiring berkembangnya jaringan 5G dan sistem kendaraan cerdas.

    Meski masih dalam tahap pengembangan di banyak negara, V2V Technology menjanjikan masa depan berkendara yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan mobil yang dapat saling berkomunikasi, di masa depan, jalan raya bukan lagi sekadar jalur lalu lintas, tetapi menjadi jaringan pintar yang menjaga keselamatan setiap pengendara.

    Baca Juga: Rahasia di Balik Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu
  • Subaru Rex 2025: SUV Hybrid 28 km/liter, Saudara Kembar Raize dan Rocky yang Absen di Indonesia

    Subaru Rex 2025: SUV Hybrid 28 km/liter, Saudara Kembar Raize dan Rocky yang Absen di Indonesia

    Tribun Otomotif – Subaru Rex 2025 menjadi sorotan publik otomotif setelah resmi diluncurkan di Jepang pada Juni 2025. Mobil ini hadir sebagai SUV kompak dengan teknologi e-Smart Hybrid yang diklaim sangat efisien, mampu menempuh jarak hingga 28 km per liter bahan bakar. Keberadaan Subaru Rex 2025 menandai langkah strategis Subaru dalam memperkuat segmen kendaraan hemat energi, meski fokus utamanya masih terbatas pada pasar domestik Jepang.

    Menariknya, Subaru Rex 2025 merupakan hasil rebadge dari Daihatsu Rocky dan Toyota Raize, dua model populer di kelas SUV kompak. Secara tampilan dan fitur, perbedaannya sangat tipis hanya terletak pada emblem dan sentuhan branding khas Subaru yang menonjolkan citra tangguh serta elegan.

    Teknologi e-Smart Hybrid Subaru Rex 2025, Kunci Efisiensi Bahan Bakar

    Salah satu daya tarik utama Subaru Rex 2025 adalah penerapan sistem e-Smart Hybrid. Berbeda dari sistem hybrid konvensional, mesin bensin berkapasitas 1.2 liter pada mobil ini tidak langsung menggerakkan roda. Melainkan berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai motor listrik. Motor listrik inilah yang kemudian menggerakkan roda dengan tenaga mencapai 105 PS dan torsi 170 Nm, menghasilkan pengalaman berkendara yang halus sekaligus efisien.

    Dengan teknologi ini, Subaru berhasil menawarkan efisiensi luar biasa. Berdasarkan uji WLTC, konsumsi bahan bakarnya mencapai 28 km/liter, menjadikannya salah satu SUV paling hemat di kelasnya.

    Desain Kompak dan Kabin yang Familiar

    Dari sisi dimensi, Subaru Rex 2025 memiliki panjang 3.995 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.620 mm ukuran yang ideal untuk penggunaan di wilayah perkotaan dengan ruang parkir terbatas. Secara desain eksterior, mobil ini hampir identik dengan Daihatsu Rocky versi hybrid, mulai dari garis bodi hingga bentuk lampu depan.

    Masuk ke interior, kesan “kembar” juga terasa kuat. Tata letak dashboard, desain kursi, hingga sistem infotainment sangat mirip dengan Raize dan Rocky. Meski demikian, Subaru memberikan sedikit sentuhan berbeda melalui logo khas di setir dan warna kabin yang lebih elegan. Mencerminkan karakter premium dari merek tersebut.

    Hanya untuk Pasar Jepang, Belum Ada Rencana ke Indonesia

    Sayangnya, penggemar Subaru di Indonesia harus menelan kekecewaan. Rex 2025 tidak akan dipasarkan di Indonesia, bahkan tidak direncanakan untuk ekspor ke negara lain. Keputusan ini diambil karena strategi harga yang dinilai tidak kompetitif jika dibandingkan dengan model Raize dan Rocky yang sudah lebih dulu eksis di pasar Asia Tenggara.

    Dengan demikian, Subaru Rex 2025 akan tetap menjadi model eksklusif untuk pasar Jepang (JDM). Meski begitu, kehadirannya tetap menarik perhatian pecinta otomotif global sebagai simbol efisiensi dan inovasi dalam segmen SUV kompak.

    Baca Juga: Lexus LM 500h: Perpaduan Tenaga Hybrid dan Kenyamanan Sultan di Kabin Belakang
  • Rahasia di Balik Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu

    Rahasia di Balik Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu

    Tribun Otomotif – Bore Up menjadi salah satu cara paling populer di kalangan penggemar otomotif untuk meningkatkan performa mesin motor. Proses ini dilakukan dengan memperbesar diameter silinder agar kapasitas ruang bakar atau cc motor bertambah. Dengan Bore Up, tenaga dan torsi meningkat, membuat motor terasa lebih bertenaga dan responsif di jalan. Tak heran jika banyak pengguna motor 150cc memilih untuk menaikkan kapasitas hingga 180cc demi sensasi berkendara yang lebih agresif. Namun, meski hasilnya menjanjikan, langkah ini tidak selalu tanpa risiko.

    Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu

    Fungsi Teknis Bore Up: Lebih dari Sekadar Kecepatan

    Selain meningkatkan tenaga, Bore Up juga membantu mencapai kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Mesin yang lebih besar memungkinkan putaran mesin lebih efisien di kecepatan tinggi, sehingga cocok untuk pengendara yang gemar touring jarak jauh. Dalam dunia balap, Bore Up bahkan menjadi strategi umum agar motor dapat bersaing di kelas tertentu. Namun, tidak semua orang melakukannya demi kecepatan. Sebagian pecinta modifikasi menjadikan Bore Up sebagai sarana belajar tentang teknik mesin memahami kompresi, sistem bahan bakar, dan keseimbangan performa.

    Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu

    Risiko dan Sisi Gelap Modifikasi

    Meski menarik, Bore Up membawa sejumlah risiko teknis dan hukum. Secara mekanis, mesin yang diubah tanpa perhitungan matang bisa cepat aus, overheat, atau gagal mencapai efisiensi bahan bakar. Dari sisi hukum, modifikasi ini bisa menyalahi aturan jika tidak dilaporkan ke pihak berwenang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perubahan kapasitas mesin harus melalui uji tipe dan disahkan oleh Kementerian Perhubungan. Jika tidak, kendaraan dianggap tidak sesuai spesifikasi resmi yang tercatat di STNK dan BPKB dan bisa dikenakan sanksi tilang dalam razia.

    Bore Up: Fungsi, Risiko, dan Aturan yang Harus Kamu Tahu

    Aman Modifikasi Tanpa Langgar Aturan

    Bagi kamu yang ingin melakukan Bore Up, pastikan tujuannya jelas dan dilakukan secara legal. Untuk penggunaan di jalan raya, sebaiknya hindari modifikasi ekstrem yang mengubah kapasitas mesin secara signifikan. Jika hanya untuk riset atau kebutuhan balap resmi, lakukan di bengkel berpengalaman dan ikuti uji sertifikasi agar aman secara hukum. Bore Up memang bisa membuat motor tampil lebih garang, tetapi bijaklah dalam menyalurkan hobi modifikasi agar tetap aman, efisien, dan sesuai regulasi yang berlaku.

    Baca Juga: Antara Seni dan Kekacauan: Dunia Custom Ekstrem Bōsōzoku Jepang